Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran 3 dan 4 MTK Bangun Ruang Kerucut
Selasa, 06 Februari 2024
Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran 3 dan 4
Good morning my student....
Tabik pun ,,,!!
Apa kabar anak sholeh sholehah kelas 5 A ,Alhamdulillah semoga kita semua dalam keadaan sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT Aamiin Ya Rabbal Alamin.
Sebelum belajar pastikan sudah sarapan, mendengarkan tausiah serta pahami isinya, shalat dhuha dan membaca Al Qur'an.Hari ini kita akan belajar materi Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran 3 dan 4
Pembelajaran 3 dan 4
Muatan Pelajaran : Bahasa Indonesia (KD 3.5, 4. 5), IPS (KD 3.4, 4.4), PPKn (KD 3.3, 4.3)
1
Muatan Bahasa Indonesia (KD 3.5, 4. 5)
Menggali informasi Teks Narasi Sejarah secara lisan
Untuk menggali informasi dari teks lisan, kamu perlu mendengarkan teks yang dibacakan dengan saksama. Setelah itu, catatlah informasi penting teks, sseperti nama peristiwa, tokoh, tempat, dan penyebab terjadinya peristiwa. Dengan mencatatnya, kamu dapat membaca kembali dan mengingat semua informasi penting yang telah kamu dengar. Kamu juga dapat menjawab pertanyaan yang disajikan sesuai dengan isi teks yang telah kamu dengar.
Membuat Pertanyaan Teks Narasi
Selain dengan menjawab pertanyaan dan mengelompokkan informasi, kamu juga dapat menggali informasi teks narasi sejarah dengan membuat pertanyaan yang berkaitan dengan isi teks tersebut. Pertanyaan teks yang baik dibuat menggunakan kata Tanya.
Muatan IPS (KD 3.4, 4.4)
Bangsa Indonesia mengalami penderitaan akibat penjajahan mulai awal abad ke-17 sampai abad ke-20. Pada masa penjajahan, bangsa Indonesia telah berusaha sekuat tenaga untuk mengusir penjajah dan bercita-cita menjadi bangsa yang merdeka, bebas dari penjajahan. Berbagai bentuk perlawanan terhadap penjajah yang dilakukan oleh para raja, bangsawan, tokoh masyarakat,
dan tokoh agama dilakukan dengan cara mengangkat senjata. Namun, pada umumnya, bentuk perlawanan semacam itu mengalami kegagalan. Adapun faktor penyebab gagalnya perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah adalah sebagai berikut.
a. Perjuangan bersifat kedaerahan.
b. Perlawanan tidak dilakukan secara serentak.
c. Masih bergantung pada pimpinan (jika pemimpin tertangkap, perlawanan terhenti).
d. Kalah dalam persenjataan.
e. Belanda menerapkan politik adu domba (devide et impera).
Berdasarkan pengalaman tersebut, kaum terpelajar ingin berjuang dengan cara yang lebih odern, yaitu menggunakan kekuatan organisasi. Lahirnya organisasi-organisasi tersebut menandai lahirnya masa pergerakan nasional.
Muatan PPKn (KD 3.3, 4.3)
Keragaman Sosial Budaya di Indonesia
Budaya merupakan segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia. Adapun wujud budaya, yaitu:
• gagasan atau ide, misalnya kepercayaan;
• tindakan, misalnya upacara adat dan seni pertunjukan; serta
• benda, misalnya pakaian adat dan senjata tradisional.
Selain sebagai identitas, kebudayaan juga sebagai kepribadian suatu bangsa. Negara kita mengembangkan kebudayaan daerah dalam rangka memperkaya kebudayan nasional. Hubungan antara keduanya sangat erat karena kebudayaan nasional bersumber dari kebudayaan daerah.
Kebudayaan nasional lahir sebagai hasil usaha akal budi atau pikiran seluruh bangsa Indonesia yang terdiri atas beragam ras dan suku.
Faktor Penyebab Keragaman Bangsa Indonesia
Indonesia merupakan negara kesatuan yang masyarakatnya majemuk. Bangsa Indonesia terdiri atas beberapa suku bangsa yang menyebar dari Sabang (ujung Sumatra Utara) sampai Merauke (ujung Papua).
Faktor Keturunan
a. Ras di Indonesia
Berdasarkan ciri-ciri fisiknya, masyarakat Indonesia dapat dibedakan menjadi 4 (empat) kelompok ras sebagai berikut:
1) Kelompok ras Papua Melanezoid, terdapat di Papua, Pulau Aru, Pulau Kai.
2) Kelompok ras Negroid, antara lain orang Semang di Semenanjung Malaka, orang Mikopsi di Kepulauan Andaman.
3) Kelompok ras Weddoid, antara lain orang Sakai di Siak Riau, orang Kubu di Sumatra Selatan dan Jambi, orang Tomuna di Pulau Muna, orang Enggano di Pulau Enggano, dan orang Mentawai di Kepulauan Mentawai.
4) Kelompok ras Melayu Mongoloid, yang dibedakan menjadi 2 (dua) golongan.
a) Ras Proto Melayu (Melayu Tua) antara lain Suku Batak, Suku Toraja, Suku Dayak.
b) Di samping kelompok ras di atas, masyarakat Indonesia juga terdiri atas kelompok warga keturunan China (ras Mongoloid), warga keturunan Arab, Pakistan, India, ras Kaukasoid, dan
sebagainya yang hidup berdampingan membaur menjadi warga negara Indonesia. Masyarakat Indonesia tidak mengenal superioritas suatu ras dan tidak menganut paham rasialisme.
b. Suku di Indonesia
Masyarakat Indonesia yang majemuk terdiri atas beberapa suku bangsa (etnis). Tiap-tiap suku bangsa memiliki bahasa dan adat istiadat serta budaya yang berbeda. Di suatu daerah, mungkin terdapat beberapa suku. Sebagai contoh di Sumatra terdapat suku Aceh, suku Melayu, dan suku Batak. Di Pulau Jawa terdapat suku Betawi, suku Sunda, suku Osing, dan suku Jawa. Bagaimana dengan daerahmu? Suku apa sajakah yang ada?
Perbedaan Kondisi Geografis
Perbedaan kondisi geografis turut berdampak pada munculnya berbagai ragam mata pencaharian. Contohnya perikanan, pertanian, kehutanan, dan perdagangan. Pada setiap bidang tersebut, mereka akan mengembangkan corak kebudayaan yang khas dan cocok dengan kondisi geografis lingkungan tempat tinggalnya.
Pengaruh Kebudayaan Luar
Bangsa Indonesia adalah contoh bangsa yang terbuka. Keterbukaan ini dapat dilihat dari besarnya pengaruh asing dalam membentuk keberagaman masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Perbedaan antara satu suku dan suku lainnya hanya terletak pada bahasa dan adat istidatnya serta sistem kekerabatan.
1. Adat Istiadat
Setiap suku bangsa pasti memiliki adat istiadat tertentu, meliputi upacara adat dan kebiasaan-kebiasaan lain. Kebiasaan-kebiasaan tersebut sudah dijalankan secara turun-temurun dalam suatu suku. Contohnya upacara pembakaran mayat (ngaben) di Bali. Perbedaan adat istiadat menunjukkan perbedaan kebudayaan yang tampak dari pola perilaku atau gaya hidup. Pola perilaku orang Batak yang suka bicara terus terang sehingga terkesan tegas dan keras sangat berbeda dengan pola perilaku orang Jawa Tengah (khususnya Solo dan Yogya) yang suka berbicara hati-hati penuh dengan sindiran secara halus.
2. Bahasa Daerah
Tiap suku bangsa biasanya memiliki bahasa daerah tertentu. Sebagai contoh suku Jawa memakai bahasa Jawa dalam melakukan percakapan sehari-hari. Suku-suku bangsa lainnya pun enggunakan bahasa daerahnya masing-masing.
3. Sistem Kekerabatan
Sistem kekerabatan merupakan sistem keturunan yang dianut oleh suku bangsa tertentu berdasarkan garis ayah, garis ibu, atau kedua-duanya
Bangun Ruang Kerucut
Tujuan Pembelajaran : Dengan menyimak dan berlatih ,peserta didik dapat mengerjakan soal yang berhubungan dengan bangun ruang kerucut
Kerucut
Sifat-sifat atau ciri-ciri kerucut
1) memiliki 2 sisi, yaitu sisi alas berbentuk lingkaran dan selimut
2) memiliki 1 rusuk;
3) tidak memiliki titik sudut, tetapi memiliki titik puncak.
Rumus mencari volume kerucut: 1/3 x luas alas x tinggi
Rumus mencari volume kerucut: 1/3 x π x r² x t
Kita simak video di bawah ini :
Rumus Kerucut
Kerucut adalah bangun ruang sisi lengkung yang memiliki dua bidang sisi, yaitu sisi alas berbentuk lingkaran dan sisi selimut yang meruncing membentuk titik sudut. Titik sudut inilah yang disebut dengan puncak kerucut.
Dalam kehidupan sehari hari, terdapat beberapa benda yang berbentuk kerucut, seperti nasi tumpeng, topi ulang tahun, caping, es krim cone dan lain sebagainya.
Alas kerucut adalah lingkaran, sehingga dalam perhitungan kerucut selalu berkaitan dengan rumus lingkaran, seperti jari-jari dan diameter. Nah, sebelum berlanjut ke soal-soal, sedidit akan dibahas kembali mengenai rumus-rumus kerucut.
Rumus dalam materi kerucut meliputi rumus alas kerucut, rumus luas selimut kerucut, rumus garis pelukis kerucut, rumus tinggi kerucut, rumus luas permukaan kerucut dan rumus volume kerucut.
Luas alas kerucut (La) : | π x r² |
Luas selimut kerucut (Ls) : | π x r x s |
Garis pelukis kerucut (s) : | √r² + t² |
Tinggi kerucut (t) : | (3 x V) : π x r² |
Luas permukaan kerucut (L) : | π x r (r+s) |
Volume kerucut (V) : | 1/3 x π x r² x t |
Keterangan:
π = 22/7 atau 3,14
V = volume kerucut
La = luas alas kerucut
Ls = luas selimut kerucut
L = luas permukaan kerucut
r = jari-jari alas kerucut
t = tinggi kerucut
s = garis pelukis kerucut
Contoh Soal Volume dan Luas Kerucut Beserta Jawabannya
Setelah mengetahui kumpulan rumus bangun kerucut ini, silahkan pelajari beberapa contoh soal kerucut berikut ini yang telah disertai jawaban dan pembahasannya.
1. Diketahui jari-jari sisi alas kerucut adalah 7 cm. Jika tinggi kerucut adalah 6 cm, berapa volume kerucut tersebut?
Penyelesaian:
V = 1/3 x π x r² x t
V = 1/3 x 22/7 x 7² x 6
V = 1/3 x 22/7 x 49 x 6
V = 1/3 x 924
V = 308 cm³
Jadi, volume kerucut adalah 308 cm³.
2. Sebuah kerucut memiliki sisi alas dengan diameter 28 cm. Jika tinggi kerucut adalah 12 cm, berapa volume kerucut tersebut?
Penyelesaian:
Diamater adalah 2 x jari-jari
Jari-jari = diameter : 2
Jari-jari = 28 : 2
Jari-jari = 14 cm
V = 1/3 x π x r² x t
V = 1/3 x 22/7 x 14² x 12
V = 1/3 x 22/7 x 196 x 12
V = 1/3 x 7.392
V = 2.464 cm³
Jadi, volume kerucut adalah 2.464 cm³.
3. Sebuah kerucut memiliki sisi alas dengan diameter 7 cm dan ukuran panjang garis pelukisnya adalah 25 cm. Hitunglah berapa volume kerucut tersebut?
Penyelesaian:
Langkah pertama adalah mencari tinggi kerucut:
t² = s² – r²
t² = 25² – 7²
t² = 625 – 49
t² = 576
t = √576
t = 24 cm
Selanjutnya adalah menghitung volume kerucut:
V = 1/3 x π x r² x t
V = 1/3 x 22/7 x 7² x 24
V = 1/3 x 22/7 x 49 x 24
V = 1/3 x 3.696
V = 1.232 cm³
Jadi, volume kerucut adalah 1.232 cm³.
4. Sebuah kerucut memiliki volume 616 cm³. Jika jari-jari alas kerucut adalah 7 cm, berapa tinggi kerucut tersebut?
Penyelesaian:
t = (3 x V) : π x r²
t = (3 x 616) : 22/7 x 7²
t = 1.848 : 154
t = 12 cm
Jadi, tinggi kerucut tersebut adalah 12 cm.
5. Sebuah kerucut memiliki sisi alas dengan jari-jari 14 cm. Jika panjang garis pelukisnya adalah 20 cm, berapa luas permukaan kerucut tersebut?
Penyelesaian:
L = π x r (r + s)
L = 22/7 x 14 (14 + 20)
L = 44 x 34
L = 1.496 cm²
Jadi, luas permukaan kerucut adalah 1.496 cm².
Komentar
Posting Komentar