04-09-2025
Kamis, 04 September 2025
Pendidikan Pacasila dan IPAS
Fitri Daryani, S.Pd
Kelas 5B
Good morning my students....
Tabik pun ,,,!!
Apa kabar anak sholeh sholehah kelas 5B,Alhamdulillah semoga kita semua dalam keadaan sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT serta tetap bersemangat di hari ini.Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin.Sebelum belajar pastikan kalian melaksanakan sholat dhuha dan membaca Al Qur'an serta morojaah juz amma.
Baiklah anak-anak semua,sebelum kita masuk ke materi kita akan menyanyikan lagu kebiasaan anak Indonesia hebat,kita melakukan tepuk semangat selanjutnya kita akan melaksanakan kegiatan pembelajaran IPAS dan Seni Rupa
MATERI Pendidikan Pancasila
Tujuan pembelajaran : Murid dapat Meneladani dan menerapkan sikap para perumus Pancasila
Metode pembelajaran : PBL (Problem based Learning)
Media Pembelajaran : LCD
Materi Ajar : Sikap positif para tokoh perumus Pancasila
Tokoh-Tokoh Perumus Pancasila
1.
Ir.
Soekarno
Sikap
positif: Berani, percaya diri, cinta tanah air.
Contoh
sikap: Berani menyampaikan gagasan tentang dasar negara di depan sidang BPUPKI.
2.
Drs.
Mohammad Hatta
Sikap
positif: Bijaksana, rendah hati, cinta musyawarah.
Contoh
sikap: Mengutamakan musyawarah mufakat dalam memutuskan dasar negara.
3.
Mr.
Mohammad Yamin
Sikap
positif: Kreatif, cinta budaya, nasionalis.
Contoh
sikap: Menyampaikan gagasan yang mengangkat nilai budaya Indonesia sebagai dasar negara.
4.
Prof.
Dr. Soepomo
Sikap positif: Toleran, cinta persatuan,
berpandangan luas.
Contoh sikap: Mengutamakan persatuan dan kebersamaan dalam merumuskan dasar negara.
Penerapan Sikap Positif Tokoh Perumus Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
· Berani
menyampaikan pendapat dengan
sopan di kelas (meneladani Soekarno).
·
Mengutamakan
musyawarah dalam mengambil
keputusan bersama (meneladani Hatta).
·
Mencintai
budaya Indonesia dengan
bangga memakai batik dan menjaga tradisi (meneladani Yamin).
· Menjaga persatuan dengan menghargai teman yang berbeda suku, agama, atau bahasa (meneladani Soepomo).
Nilai
Karakter yang Dikembangkan
·
Berani
dan percaya diri
·
Tanggung
jawab
·
Cinta
tanah air
·
Persatuan
dan gotong royong
· Toleransi
Contoh Pertanyaan Diskusi
1.
Apa
sikap positif Ir. Soekarno yang bisa kamu terapkan di sekolah?
2.
Mengapa
musyawarah penting seperti yang dicontohkan Mohammad Hatta?
3.
Bagaimana
cara kamu menjaga persatuan di kelas seperti Soepomo?
4. Apa arti cinta budaya menurut Mohammad Yamin dan bagaimana kamu melakukannya?
Kesimpulan
Para tokoh perumus Pancasila telah menunjukkan sikap positif yang menjadi teladan bagi bangsa Indonesia. Sebagai generasi penerus, kita harus meniru sikap mereka dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat.
MATERI IPAS
Tujuan pembelajaran : Murid dapat mengkasifikasikan komponen biotik berdasarkan perannya dakam rantai makanan
Metode pembelajaran : PBL (Problem based Learning)
Media Pembelajaran : LCD
Materi Ajar : Produsen, konsumen (herbivor, karnivor, omnivor), dan dekomposer
Rangkuman Materi: Rantai Makanan dalam Ekosistem
A. Definisi Rantai Makanan
Rantai makanan adalah sebuah peristiwa makan dan dimakan antara sesama makhluk hidup dengan urutan-urutan tertentu. Dalam proses ini, terjadi perpindahan atau aliran energi dari satu organisme ke organisme lainnya. Setiap organisme menempati tingkat trofik (tingkat nutrisi) yang berbeda.
Secara sederhana, rantai makanan adalah jalur tunggal aliran energi dalam suatu ekosistem.
B. Komponen-komponen Utama Rantai Makanan
Setiap rantai makanan terdiri dari beberapa komponen kunci yang memiliki peranannya masing-masing.
Produsen (Tingkat Trofik I)
Peran: Sebagai dasar atau fondasi dari semua rantai makanan.
Karakteristik: Organisme autotrof, yaitu mampu menghasilkan makanannya sendiri melalui proses fotosintesis dengan bantuan cahaya matahari.
Contoh: Semua tumbuhan hijau, alga, dan fitoplankton di laut.
Konsumen (Tingkat Trofik II, III, IV, dst.)
Peran: Mendapatkan energi dengan cara memakan organisme lain.
Karakteristik: Organisme heterotrof, tidak bisa membuat makanannya sendiri.
Tingkatan Konsumen:
Konsumen Tingkat I (Primer): Organisme yang memakan produsen. Umumnya adalah herbivora (pemakan tumbuhan). Contoh: belalang, kelinci, sapi, ulat, zooplankton.
Konsumen Tingkat II (Sekunder): Organisme yang memakan konsumen tingkat I. Umumnya adalah karnivora (pemakan daging) atau omnivora (pemakan segala). Contoh: katak (memakan belalang), ular (memakan tikus), ayam (memakan ulat).
Konsumen Tingkat III (Tersier): Organisme yang memakan konsumen tingkat II. Juga merupakan karnivora atau omnivora. Contoh: elang (memakan ular), harimau (memakan rusa).
Konsumen Puncak (Apex Predator): Konsumen yang berada di puncak rantai makanan dan tidak memiliki predator alami di ekosistemnya. Contoh: singa, elang, hiu putih besar.
Dekomposer (Pengurai)
Peran: Menguraikan sisa-sisa organisme yang telah mati (bangkai, daun kering, dll).
Karakteristik: Mereka mengembalikan nutrisi penting ke dalam tanah, yang kemudian akan digunakan kembali oleh produsen. Pengurai adalah komponen vital dalam siklus nutrisi.
Contoh: Bakteri dan jamur.
C. Konsep Aliran Energi
Satu Arah: Energi mengalir dari produsen ke konsumen dan tidak dapat kembali. Matahari adalah sumber energi utama.
Penurunan Energi: Tidak semua energi dari satu tingkat trofik akan pindah ke tingkat trofik berikutnya. Sebagian besar energi (sekitar 90%) hilang dalam bentuk panas saat organisme melakukan aktivitas hidup (bernapas, bergerak, bereproduksi). Hanya sekitar 10% energi yang tersimpan dan bisa diteruskan ke tingkat selanjutnya. Inilah mengapa jumlah individu di tingkat trofik yang lebih tinggi selalu lebih sedikit daripada di bawahnya (membentuk piramida energi).
D. Jenis-jenis Rantai Makanan
Rantai Makanan Perumput (Grazing Food Chain)
Rantai makanan yang paling umum dikenal.
Dimulai dari produsen (tumbuhan).
Contoh: Rumput → Belalang → Katak → Ular → Elang.
Rantai Makanan Detritus (Detritus Food Chain)
Dimulai dari sisa-sisa organisme mati (detritus) yang diuraikan oleh detritivor (organisme pemakan detritus).
Contoh: Serasah daun → Cacing Tanah → Ayam → Manusia.
E. Jaring-jaring Makanan
Di alam liar, organisme sering kali memakan lebih dari satu jenis makanan, dan satu organisme bisa dimakan oleh beberapa jenis predator. Oleh karena itu, rantai makanan yang saling berhubungan dan tumpang tindih akan membentuk jaring-jaring makanan.
Jaring-jaring makanan memberikan gambaran yang lebih realistis dan kompleks tentang hubungan makan dan dimakan dalam suatu ekosistem. Semakin kompleks jaring-jaring makanan, semakin stabil ekosistem tersebut.
Contoh: Dalam ekosistem sawah, ular tidak hanya makan tikus, tetapi mungkin juga makan katak. Elang tidak hanya makan ular, tetapi juga bisa memangsa tikus secara langsung.
F. Pentingnya Rantai Makanan
Menjaga Keseimbangan Ekosistem: Rantai makanan membantu mengontrol populasi setiap organisme sehingga tidak terjadi ledakan populasi pada satu spesies yang dapat merusak ekosistem.
Siklus Nutrisi: Melalui peran dekomposer, nutrisi dari organisme mati dikembalikan ke lingkungan untuk digunakan kembali oleh produsen.
Aliran Energi: Memastikan energi dari matahari dapat didistribusikan ke seluruh komponen biotik dalam ekosistem.
Komentar
Posting Komentar