Materi Ajar Kelas VI F Hari Kamis 20 Februari 2020
MATERI AJAR KELAS VI F KAMIS 20-2-2020
MUATAN IPA TENTANG KLASIFIKASI PLANET DALAM TATA SURYA
Berdasarkan pembagian dari sabuk asteroid yang berada di antara planet Mars dan planet Jupiter, digolongkan menjadi planet luar dan planet dalam.
Pengertian planet dalam adalah planet yang letaknya di antara matahari dan sabuk asteroid. Contohnya planet dalam adalah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Ciri khas dari planet dalam adalah bersifat padat dan batuan.
Pengertian planet luar adalah planet yang letaknya di luar sabuk asteroid. Contohnya planet luar adalah Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Ciri khas planet dalam adalah bola gas raksasa yang kemungkinan inti planet luar tersebut berupa padatan namun bagian permukaannya terdiri dari gas. Ciri lainnya adalah planet luar memiliki cincin yang terususun dari gas beku dan debu.
Planet Dalam dan Planet Luar
Terdapat delapan (8) planet di tata surya yang mengelilingi matahari. Walaupun delapan planet ini semuanya berbeda – beda namun dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama yaitu empat planet yang terdekat dari matahari – Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Kelompok ini disebut kelompok planet dalam. Sedangkan kelompok lainnya yaitu emplat planet berikutnya atau yang terjauh dari matahari – Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Kelompok ini disebut dengan kelompok planet luar atau Gas Raksasa (Gas Giant). Dua kelompok ini dipisahkan oleh sabuk asteroid, dimana ribuan asteroid mengelilingi matahari diantara mars dan Jupiter
Selain itu ada beberapa perbedaan antara 2 kelompok planet tersebut yaitu
Planet dalam | Planet luar | |
Planet yang termasuk | Merkurius Venus Bumi Mars | Jupiter Saturnus Uranus Neptunus |
Ukuran | Kecil mulai diameter 4.878km (Merkurius) sampai 12756km (Bumi) | Besar mulai diameter 49.532km (Neptunus) sampai 142,984km (Jupiter) |
Permukaan | Keras Diatas kertas, bisa untuk berdiri di planet dalam, namun kamu hanya akan bertahan hidup di bumi | Udara, tidak ada permukaan keras |
Kepadatan | Tinggi | Rendah |
Atmosfer | Berbeda setiap planet | Relatif hampir sama tiap planet |
Penemuan | Sudah ditemukan sejak masa lalu | Beberapa baru ditemukan ditahun 1700 keatas |
Kecepatan rotasi | Lambat | Cepat |
Kecepatan revolusi | Cepat | Lambat |
Jumlah satelit | Sedikit | Banyak |
Cincing | Tidak ada | Ada |
Kunjungan dari bumi | Beberapa pesawat / probe | Hanya 1x |
Ukuran
Planet dalam memiliki ukuran yang relatif kecil. Planet terkecil di planet dalam yaitu Merkurius, dengan diameter sekitar 4.878 km. Sedangkan planet terbesar di planet dalam adalah bumi dengan diameter 12.756 km. Sedangkan di planet luar planet terkecilnya pun jauh lebih besar daripada bumi, Neptunus dengan diameter 49.552 km, sekitar 4x lipat lebih besar daripada bumi. Planet terbesarnya yaitu Jupiter memiliki diameter 142.984 km, menjadi planet terbesar di tata surya.
Permukaan
Secara teori, mungkin untuk berdiri diatas permukaan planet dalam. Karena permukaannya merupakan benda padat. Namun bila dilihat suhunya, anda hanya mungkin berdiri diatas bumi, karena di merkurius dan venus terlalu panas, dan di mars terlalu dingin. Sedangkan di planet luar permukaannya adalah gas / udara. Mungkin terdapat permukaan padat / cair, namun itu sangat kecil dan didalam sekali. Tidak berada di permukaan planet.
Kepadatan
Secara umum ukuran dan komposisi planet disebabkan oleh kepadatan elemen yang membentuk planet tersebut. Planet dalam memiliki komponen yang menyatu bersama, sehingga mereka berukuran kecil dan padat. Sedangkan planet luar, walaupun berukuran lebih besar, elemen pembentuknya tidak sepadat planet dalam. Sehingga mereka cukup ringan bila dibandingkan ukurannya yang sangat besar.
MUATAN BAHASA INDONESIA TENTANG MENEMUKAN BAGIAN-BAGIAN PENTING DI DALAM TEKS
Cara mencatat bagian penting bacaan adalah dengan membuat peta pikiran berupa pertanyaan dari kata apa, di mana, siapa, kapan, mengapa, dan bagaimana. Setelah itu, informasi yang dikumpulkan dari peta pikiran ditulis kembali dengan kalimat efektif dan kata baku.
Penjelasan:
Penulisan kata baku dalam membuat peta pikiran yang harus diperhatikan adalah penulisan di mana. Penulisan yang benar adalah di mana, bukan dimana (disambung). Begitu pula dengan kata kemana. Kata kemana tidak lazim digunakan dalam membuat kalimat tanya.
MUATAM SBdP TENTANG AKOR PADA LAGU
Akor adalah paduan beberapa nada apabila dimainkan bersamaan akan terdengar harmonis. Dalam penyajiannya, akor dapat dimainkan secara bersama (serentak) ataupun bergantian (arpegio). Paduan nada biasanya sebagai penyerta melodi. Keterpaduan nada-nada dalam akor terlihat pada aransemen lagu dengan banyak alat musik dan aransemen lagu untuk paduan suara. Nada-nada yang berasal dari instrumen musik atau berbagai jenis suara yang dibunyikan bersamasama akan membentuk suatu akor. Akor tidak hanya berperan sebagai penyerta, tetapi juga menyatu dengan melodi.
a. Nama Akor Beserta Tingkatannya
Akor terdiri atas tingkatan-tingkatan. Tingkatan akor adalah sebagai berikut.
Di dalam permainan musik sederhana, dikenal tiga akor pokok, yaitu
1) akor I (tonika) paduan nada C-E-G;
2) akor IV (sub dominan) paduan nadanya F-A-C;
3) akor V (dominan) paduan nadanya G-B-D.
b. Rumus Membuat Akor
Dalam penyusunan akor baik mayor maupun minor ada rumus-rumusnya.
Berikut ini rumus dalam membuat akor.
1) Akor Mayor
Rumus akor mayor dan paduan nadanya
2) Akor Minor
Rumus akor minor dan paduan nadanya
3) Akor Diminished
Rumus akor diminished dan paduan nadanya
4) Akor Augmented
Rumus akor augmented dan paduan nadanya
Penerapan akor trinada pada garis paranada
c. Simbol Akor
Alat musik yang dapat membentuk paduan nada dalam memainkan akor, antara lain gitar, piano, keyboard, electone, organ, ukulele, dan akordion. Simbol akor diperlukan dalam pembuatan aransemen musik atau lagu.
Dalam penulisannya, akor ditulis di atas melodi lagu. Dalam ilmu harmoni, simbol akor dibedakan menjadi tiga macam, yaitu simbol angka, huruf, dan gambar.
1) Simbol Angka
Simbol angka yang digunakan untuk menuliskan simbol akor adalah jenis angka Romawi I sampai dengan VII. Akor dengan angka romawi dibedakan menjadi dua, yaitu
a) akor mayor ditulis dengan angka romawi besar (I, II, III, IV, V, VI, VII);
b) akor minor ditulis dengan angka romawi kecil (i, ii, iii, iv, v, vi, vii).
2) Simbol Huruf
Simbol huruf dibedakan menjadi dua macam, yaitu
a) akor mayor ditulis menggunakan huruf besar;
b) akor minor ditulis menggunakan huruf kecil.
Contoh:
1) Akor C mayor simbol hurufnya C
2) Akor D minor simbol hurufnya Dm
3) Akor G septime simbol hurufnya G7
4) Akor A minor septime simbol hurufnya Bm7
5) Akor B diminished simbol hurufnya Bdim
3) Simbol Gambar
Simbol gambar ditulis menggunakan dua macam bentuk, yaitu bentuk gambar dalam notasi balok dan bentuk gambar posisi jari pada instrumen harmonis.
a) Bentuk gambar dalam notasi balok.
Contoh:
b) Bentuk gambar posisi jari pada instrumen harmonis.
Contoh:
Penerapan akor pada alat musik gitar.
Di dalam setiap tanda formasi terdapat angka-angka yang menunjukkan peran jari.
Angka 0 berarti tanpa tekanan jari (senar dibunyikan)
Angka 1 berarti ditekan dengan jari telunjuk
Angka 2 berarti ditekan dengan jari tengah
Angka 3 berarti ditekan dengan jari manis
Angka 4 berarti ditekan dengan jari kelingking
Contoh:
Penerapan akor pada alat musik keyboard atau piano. Berikut ini nada-nada dan posisi jari dalam memainkan alat musik keyboard atau piano
b. Rumus Membuat Akor
Dalam penyusunan akor baik mayor maupun minor ada rumus-rumusnya.
Berikut ini rumus dalam membuat akor.
1) Akor Mayor
Rumus akor mayor dan paduan nadanya
2) Akor Minor
Rumus akor minor dan paduan nadanya
3) Akor Diminished
Rumus akor diminished dan paduan nadanya
4) Akor Augmented
Rumus akor augmented dan paduan nadanya
Penerapan akor trinada pada garis paranada
c. Simbol Akor
Alat musik yang dapat membentuk paduan nada dalam memainkan akor, antara lain gitar, piano, keyboard, electone, organ, ukulele, dan akordion. Simbol akor diperlukan dalam pembuatan aransemen musik atau lagu.
Dalam penulisannya, akor ditulis di atas melodi lagu. Dalam ilmu harmoni, simbol akor dibedakan menjadi tiga macam, yaitu simbol angka, huruf, dan gambar.
1) Simbol Angka
Simbol angka yang digunakan untuk menuliskan simbol akor adalah jenis angka Romawi I sampai dengan VII. Akor dengan angka romawi dibedakan menjadi dua, yaitu
a) akor mayor ditulis dengan angka romawi besar (I, II, III, IV, V, VI, VII);
b) akor minor ditulis dengan angka romawi kecil (i, ii, iii, iv, v, vi, vii).
2) Simbol Huruf
Simbol huruf dibedakan menjadi dua macam, yaitu
a) akor mayor ditulis menggunakan huruf besar;
b) akor minor ditulis menggunakan huruf kecil.
Contoh:
1) Akor C mayor simbol hurufnya C
2) Akor D minor simbol hurufnya Dm
3) Akor G septime simbol hurufnya G7
4) Akor A minor septime simbol hurufnya Bm7
5) Akor B diminished simbol hurufnya Bdim
3) Simbol Gambar
Simbol gambar ditulis menggunakan dua macam bentuk, yaitu bentuk gambar dalam notasi balok dan bentuk gambar posisi jari pada instrumen harmonis.
a) Bentuk gambar dalam notasi balok.
Contoh:
b) Bentuk gambar posisi jari pada instrumen harmonis.
Contoh:
Penerapan akor pada alat musik gitar.
Di dalam setiap tanda formasi terdapat angka-angka yang menunjukkan peran jari.
Angka 0 berarti tanpa tekanan jari (senar dibunyikan)
Angka 1 berarti ditekan dengan jari telunjuk
Angka 2 berarti ditekan dengan jari tengah
Angka 3 berarti ditekan dengan jari manis
Angka 4 berarti ditekan dengan jari kelingking
Contoh:
Penerapan akor pada alat musik keyboard atau piano. Berikut ini nada-nada dan posisi jari dalam memainkan alat musik keyboard atau piano
Penerapan akor pada alat musik keyboard atau piano. Berikut ini nada-nada dan posisi jari dalam memainkan alat musik keyboard atau piano.
d. Akor Balikan (Inversi)
Permainan akor dalam mengiringi lagu tidak selalu dimainkan secara bersama. Kadang akor tersebut dimainkan secara arpegio (berurutan). Permainan arpegio sering dijumpai pada permainan alat musik gitar, harpa, piano, dan siter. Dalam penyajiannya, akor tidak selalu dari dasar. Akan tetapi, dapat dimulai nada ters atau kwint. Berikut ini beberapa akor dasar dan kebalikannya. (Seni musik wahyu Purnomo)
Di dalam bentuk permainan musik, posisi jari pada alat musik harmonis tidak selalu terikat pada bentuk akor, seperti teori, tetapi boleh dibalik dengan tujuan memudahkan posisi jari berpindah dari akor yang satu ke akor yang lain tanpa harus menggeser ketiga jari tersebut.
2.Bentuk Akor
Sebuah lagu akan lebih menarik apabila dalam penyajiannya menggunakan harmoni yang ditunjukkan dengan penerapan akor-akor. Penggunaan akor untuk mengiringi sebuah lagu terlebih dahulu harus memerhatikan tangga nada yang dipakai, melodi, frase lagu, dan arah gerak akor. Arah gerak akor dalam sebuah lagu mengikuti melodinya. Putaran-putaran akor mengikuti satu patokan tertentu dan merupakan suatu arus yang selalu teratur.
Di dalam praktik musik atau dalam bernyanyi dengan iringan alat musik harmonis selain secara teoretis kita harus sering melakukannya secara praktik. Terutama pada inversi akor karena dengan seringnya berlatih akan semakin baik dan peka terhadap perpindahan dari akor yang satu ke akor yang lain.
Berikut ini contoh akor-akor yang sering digunakan untuk mengiringi sebuah lagu atau nyanyian.
a. Akor yang digunakan alat musik gitar.
b. Akor yang digunakan alat musik keyboard atau piano.
d. Akor Balikan (Inversi)
Permainan akor dalam mengiringi lagu tidak selalu dimainkan secara bersama. Kadang akor tersebut dimainkan secara arpegio (berurutan). Permainan arpegio sering dijumpai pada permainan alat musik gitar, harpa, piano, dan siter. Dalam penyajiannya, akor tidak selalu dari dasar. Akan tetapi, dapat dimulai nada ters atau kwint. Berikut ini beberapa akor dasar dan kebalikannya. (Seni musik wahyu Purnomo)
Di dalam bentuk permainan musik, posisi jari pada alat musik harmonis tidak selalu terikat pada bentuk akor, seperti teori, tetapi boleh dibalik dengan tujuan memudahkan posisi jari berpindah dari akor yang satu ke akor yang lain tanpa harus menggeser ketiga jari tersebut.
2.Bentuk Akor
Sebuah lagu akan lebih menarik apabila dalam penyajiannya menggunakan harmoni yang ditunjukkan dengan penerapan akor-akor. Penggunaan akor untuk mengiringi sebuah lagu terlebih dahulu harus memerhatikan tangga nada yang dipakai, melodi, frase lagu, dan arah gerak akor. Arah gerak akor dalam sebuah lagu mengikuti melodinya. Putaran-putaran akor mengikuti satu patokan tertentu dan merupakan suatu arus yang selalu teratur.
Di dalam praktik musik atau dalam bernyanyi dengan iringan alat musik harmonis selain secara teoretis kita harus sering melakukannya secara praktik. Terutama pada inversi akor karena dengan seringnya berlatih akan semakin baik dan peka terhadap perpindahan dari akor yang satu ke akor yang lain.
Berikut ini contoh akor-akor yang sering digunakan untuk mengiringi sebuah lagu atau nyanyian.
a. Akor yang digunakan alat musik gitar.
b. Akor yang digunakan alat musik keyboard atau piano.
Muatan PPKN
Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan di Lingkungan Rumah
Persatuan dan kesatuan adalah penopang keutuhan sehingga perlu diupayakan diberbagai lingkungan baik lingkungan rumah,sekolah dan di masyarakat
Adapun contoh perilaku yang mencerminkan persatuan dan kesatuan pada masing-masing lingkup adalah sebagai berikut
Di Lingkungan Rumah
Contoh sikap yang mencerminkan persatuan dan kesatuan adalah
1.Mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi, contohnya dengan bekerja bakti membersihkan rumah.
2.Bekerja sama dan saling tolong menolong, contohnya membantu pekerjaan ibu di dapur, membimbing adik mengerjakan pekerjaan rumah.
3.Mengedepankan musyawarah dalam mengambil keputusan atau dalam menyelesaikan masalah, contohnya menentukan destinasi liburan keluarga dengan mendengar pendapat semua anggota
MUATAN MATEMATIKA TENTANG MEDIAN
Komentar
Posting Komentar