23 Juli 2025

 Rabu, 23 Juli 2025

  Matematika dan  Pendidikan Pancasila

Fitri Daryani, S.Pd

Kelas 5B

Good morning my students....

Tabik pun ,,,!!

Apa kabar anak sholeh sholehah kelas 5B,Alhamdulillah semoga kita semua dalam keadaan sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT  serta tetap bersemangat di hari ini.Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin.Sebelum belajar pastikan kalian melaksanakan sholat dhuha  dan membaca Al Qur'an serta morojaah juz amma.

Baiklah anak-anak semua,sebelum kita masuk ke materi  kita akan menyanyikan lagu kebiasaan anak Indonesia hebat,kita melakukan tepuk semangat selanjutnya kita akan  belajar mapel  Matematik dan Pendidikan Pancasila

MATEMATIKA

Tujuan pembelajaran :      Siswa dapat membaca menulis dan menentukan nilai tempat

Metode pembelajaran :    PBL(Problem based Learning)

Media Pembelajaran :      LCD                    

 MATEMATIKA

Rangkuman Materi Nilai Tempat Kelas 5 

Nilai Angka dan Nilai Tempat

Penting untuk membedakan antara nilai angka dan nilai tempat:

  • Nilai Tempat: Posisi suatu angka dalam suatu bilangan (misal: ratusan, puluhan ribu).

  • Nilai Angka: Besar nilai dari angka tersebut berdasarkan posisi nilai tempatnya (misal: jika angka 3 di tempat ratusan, nilai angkanya adalah 300).

    Contoh: Pada bilangan 5.678.912:

  • Angka 2 berada di tempat satuan, nilainya 2.

  • Angka 1 berada di tempat puluhan, nilainya 10.

  • Angka 9 berada di tempat ratusan, nilainya 900.

  • Angka 8 berada di tempat ribuan, nilainya 8.000.

  • Angka 7 berada di tempat puluh ribuan, nilainya 70.000.

  • Angka 6 berada di tempat ratus ribuan, nilainya 600.000.

  • Angka 5 berada di tempat jutaan, nilainya 5.000.000

3. Nilai Tempat Bilangan Desimal

Di kelas 5, kamu juga akan diperkenalkan dengan nilai tempat pada bilangan desimal. Angka-angka di sebelah kanan koma desimal juga memiliki nilai tempat:

  • Persepuluhan: Angka pertama setelah koma (contoh: angka 3 pada 0,345)

  • Perseratusan: Angka kedua setelah koma (contoh: angka 4 pada 0,345)

  • Perseribuan: Angka ketiga setelah koma (contoh: angka 5 pada 0,345)

  • Dan seterusnya (Persepuluh Ribuan, Perseratus Ribuan, dll.).

Contoh: Pada bilangan 123,567:

  • Angka 4 berada di tempat persepuluhan, nilainya 0,5 atau 5/10.

  • Angka 5 berada di tempat perseratusan, nilainya 0,06 atau 6/100.

  • Angka 6 berada di tempat perseribuan, nilainya 0,007 atau /1000.


    Latihan Soal Nilai Tempat Kelas 5 Semester 1

    Bagian A: Pilihan Ganda

    Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Angka 7 pada bilangan 4.725.103 menempati nilai tempat...

a. Satuan

b. Puluh Ribuan

   c. Ratus Ribuan

d. Jutaan

2. Nilai angka 8 pada bilangan 1.289.456 adalah...

 a. 800

 b. 8.000

 c. 80.000

 d. 800.000 

3. Bilangan 34.567 jika diuraikan berdasarkan nilai tempatnya adalah...

a. 30.000+4.000+500+60+7

b. 34.000+500+60+7

c. 30.000+4.000+560+7

d. 30.000+400+50+6+7 

 4. Pada bilangan 0,125, angka 2 menempati nilai tempat...

 a. Persepuluhan

 b. Perseratusan

 c. Perseribuan

 d. Satuan 

5. Nilai angka 6 pada bilangan 7,896 adalah...

a. 0,006         

b. 0,06

c. 0,6

        d. 6


Bagian B: Isian Singkat

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!

  1. Pada bilangan , angka 6 menempati nilai tempat ...

  2. Nilai angka 5 pada bilangan  adalah ...

  3. Bilangan  dapat dibaca satu juta ..

  4. Pada bilangan , angka 4 menempati nilai tempat ...

  5. Nilai angka 7 pada bilangan  adalah ... 

     PENDIDIKAN PANCASILA

    Tujuan pembelajaran :      Siswa dapat memahami, kronologi sejarah kelahiran ancasila

    Metode pembelajaran :    PBL(Problem based Learning)

    Media Pembelajaran :      LCD          

    Rangkaian Kronologi Sejarah Kelahiran Pancasila

    Tujuan pembelajaran :      Siswa dapat memaha, kronologi sejarah kelahitan pancasila

    Metode pembelajaran :    PBL(Problem based Learning)

    Media Pembelajaran :      LCD          

    Rangkaian Kronologi Sejarah Kelahiran Pancasila

    Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tidak lahir begitu saja, melainkan melalui proses panjang dengan perdebatan, pemikiran, dan kesepakatan dari para pendiri bangsa. Berikut adalah rangkaian kronologinya:

    1. Pembentukan BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) - 29 April 1945

    Latar Belakang: Jepang mulai terdesak dalam Perang Dunia II. Untuk menarik simpati rakyat Indonesia agar mau membantu Jepang, dibentuklah BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai) oleh Letnan Jenderal Kumakichi Harada (Panglima Tentara Jepang ke-16).

    Tujuan: Menyelidiki dan mempersiapkan hal-hal penting yang diperlukan untuk kemerdekaan Indonesia.

    Anggota: Beranggotakan 67 orang, diketuai oleh Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat.

    2. Sidang Pertama BPUPKI - 29 Mei - 1 Juni 1945

    ·                      Agenda Utama: Perumusan dasar negara Indonesia merdeka.

    ·                      Pada sidang ini, beberapa tokoh menyampaikan pandangan atau usulan mengenai dasar negara:

      • 29 Mei 1945: Mohammad Yamin Mengusulkan 5 sila secara lisan (Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, Kesejahteraan Rakyat) dan secara tertulis (Ketuhanan Yang Maha Esa, Kebangsaan Persatuan Indonesia, Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia).
      • 31 Mei 1945: Soepomo Mengusulkan dasar negara yang meliputi: Persatuan, Kekeluargaan, Keseimbangan Lahir Batin, Musyawarah, Keadilan Rakyat.
      • 1 Juni 1945: Soekarno Mengusulkan nama "Pancasila" dengan 5 poin: Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, Ketuhanan Yang Maha Esa. Soekarno juga menawarkan jika 5 sila ini diperas menjadi Trisila (Sosio-nasionalisme, Sosio-demokrasi, Ketuhanan) dan bahkan Ekasila (Gotong Royong).

    ·                      Pentingnya 1 Juni: Karena pada tanggal inilah nama "Pancasila" pertama kali diusulkan oleh Soekarno. Oleh karena itu, tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila.

    3. Pembentukan Panitia Sembilan - Setelah Sidang Pertama BPUPKI

    ·                      Karena belum ada kesepakatan bulat mengenai rumusan dasar negara, BPUPKI membentuk sebuah panitia kecil untuk merumuskan kembali gagasan-gagasan dasar negara, yang dikenal sebagai Panitia Sembilan.

    ·                      Anggota:

      • Ir. Soekarno (Ketua)
      • Drs. Mohammad Hatta (Wakil Ketua)
      • Mr. Achmad Soebardjo (Anggota)
      • Mr. Mohammad Yamin (Anggota)
      • K.H. Wachid Hasyim (Anggota)
      • Abdoel Kahar Moezakir (Anggota)
      • Abikoesno Tjokrosoejoso (Anggota)
      • H. Agus Salim (Anggota)
      • Mr. A.A. Maramis (Anggota)

    4. Perumusan Piagam Jakarta - 22 Juni 1945

    ·                      Panitia Sembilan berhasil merumuskan naskah rancangan pembukaan hukum dasar (Undang-Undang Dasar) yang kemudian dikenal dengan nama Piagam Jakarta (Jakarta Charter).

    ·      Isi Piagam Jakarta terkait dasar negara:

      1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
      2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
      3. Persatuan Indonesia.
      4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
      5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

    ·        Rumusan ini menjadi cikal bakal rumusan Pancasila saat ini, meskipun ada perubahan pada sila pertama.

    5. Sidang Kedua BPUPKI - 10-17 Juli 1945

    ·       Pada sidang ini, hasil kerja Panitia Sembilan (Piagam Jakarta) diterima dan menjadi dasar untuk perumusan Undang-Undang Dasar (UUD).

    6. Pembubaran BPUPKI dan Pembentukan PPKI - 7 Agustus 1945

    ·        Setelah menyelesaikan tugasnya, BPUPKI dibubarkan dan dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi Iinkai.

    ·   Tujuan: Melanjutkan tugas BPUPKI dalam mempersiapkan kemerdekaan                    Indonesia.

    ·      Ketua: Ir. Soekarno.

    ·    Anggota: Berjumlah 21 orang, kemudian ditambah tanpa sepengetahuan Jepang.

    7. Pengesahan Pancasila sebagai Dasar Negara - 18 Agustus 1945

    ·       Sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, PPKI mengadakan sidangnya yang pertama.

    ·        Agenda Utama:

    1.   Mengesahkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD 1945).

    2.   Memilih Presiden dan Wakil Presiden (Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta).

    ·    Perubahan Penting pada Piagam Jakarta: Sebelum disahkan, sila pertama dalam Piagam Jakarta yang berbunyi "Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" diubah menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa". Perubahan ini dilakukan atas usulan dari perwakilan Indonesia bagian Timur (terutama dari tokoh-tokoh Kristen) yang keberatan dengan frasa tersebut demi menjaga persatuan bangsa.

    ·   Dengan disahkannya UUD 1945, secara otomatis Pancasila dengan rumusan resminya disahkan sebagai dasar negara Republik Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.

    ·   Rangkaian kronologi ini menunjukkan bahwa Pancasila adalah hasil dari pemikiran mendalam, musyawarah, dan kompromi para pendiri bangsa demi terwujudnya persatuan dan kesatuan Indonesia. Ini adalah warisan berharga yang harus terus kita jaga   

Refleksi kegiatan pembelajaran hari ini Alhamdulillah sebagian besar peserta didik dapat memahami materi nilai tempat dan memahami peristiwa kronologi perumusan Pancasila 

Dokumentasi kegiatan hari ini






 


Komentar

Postingan Populer