Materi Ajar Kelas VI F Hari Kamis 22 Agustus 2019

Materi Ajar Kamis 22-8-2019

Materi PPKn
Sikap Pantang Menyerah Sebagai Penerapan Nilai Persatuan dan Kesatuan

Kita harus saling percaya satu sama lain dan kita harus tetap solidaritas terhadap siapapun, menerima keberagaman dan menjadi jati diri kita supaya dapat mempertahankan kemerdekaaandan kita harus percaya diri atas apa yang kita lakukan, dengan bersatu kekuatan kita lebih besar dan dengan bersatu kita lebih mudah mengalahlan musuh, rela berkorban, pantang menyerah.

Beberapa contoh sikap pantang menyerah sebagai penerapan persatuan dan.kesatuan
1. Berangkat ke sekolah dengan tujuan menimba ilmu
2. Menjalankan sholat 5 waktu
3. Belajar (dengan les atau belajar sendiri di rumah)
4. Makan dan minum untuk kelangsungan hidup
5. Jika ada pr harus dikerjakan sendiri
6. Jika kamu gagal kamu harus mencoba lagi
7. Membela kebenaran dan keadilan
8. Memperbaiki diri jika memiliki kekurangan

Materi Bahasa Indonesia

Menuliskan Informasi Penting Teks Sejarah dalam Bentuk Dagram
Peristiwa Bandung Lautan Api
Bandung Lautan Api adalah sebuah sebutan untuk peristiwa terbakarnya kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia dalam upaya menjaga kemerdekaan Indonesia. Pembakaran ini dilakukan oleh masyarakat Bandung sebagai bentuk respon atas ultimatum oleh sekutu yang memerintahkan untuk mengosongkan Bandung.
Peristiwa Bandung Lautan Api terjadi pada bulan Maret 1946. Sejarah besar ini dilakukan oleh para masyarakat Bandung yang jumlahnya sekitar 200.000 orang. Dalam waktu tujuh jam, mereka melakukan pembakaran rumah serta harta benda mereka sebelum akhirnya pergi meninggalkan Bandung.

Latar Belakang Bandung Lautan ApiPeristiwa Bandung Lautan Api ini dilatarbelakangi oleh banyak hal, yaitu Brigade Mac Donald atau sekutu menuntut para masyarakat Bandung agar menyerahkan seluruh senjata dari hasil pelucutan jepang kepada pihak sekutu. Sekutu mengeluarkan ultimatum yang berisi memerintahkan agar kota Bandung bagian utara dikosongkan dari masyarakat Indonesia paling lambat tanggal 29 November 1945. Sekutu membagi Bandung menjadi dua sektor, yaitu sektor utara serta sektor selatan. Rencana pembangunan kembali markas sekutu di Bandung.

Buatlah diagram berdasarkan informasi penting teks tersebut di atas 
Materi SBdP
Pola Lantai Tari Daerah

Pola lantai adalah pola denah yang dilakukan oleh seoarang penari dengan perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi dalam sebuah ruang (space) untuk menari. Pola lantai ini sebenarnya merupakan teknik blocking (penguasaan panggung) seoarang penari. Pola lantai berfungsi untuk membuat posisi dalam sebuah ruang gerak. Dalam sebuah tarian (terutama tari kelompok), pola lantai perlu diperhatikan. Ada beberapa macam pola lantai pada tarian, antara lain :
  • Pola lantai vertikal (lurus): Pada pola lantai ini, penari membentuk garis vertikal, yaitu garis lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya. Pola lantai ini banyak digunakan pada tari klasik. Pola lantai ini menampilkan kesan sederhana tapi kuat.
  • Pola lantai Horizontal : Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis lurus ke samping.
  • Pola lantai diagonal : Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis menyudut ke kanan atau ke kiri.
  • Pola lantai garis melengkung. Pola lantai ini banyak digunakan pada tari rakyat dan tari tradisi, memberi kesan lemah dan lembut. Beberapa pola lantai melengkung antara lain melingkar : Pada pola lantai ini, penari membentuk garis lingkaran. Pola lantai lengkung ular dan pola lantai angka delapan

Beberapa contoh pola lantai :
  • Pola lantai yang dipergunakan dalam tari Piring adalah garis lengkung dan membentuk lingkaran.
  • Tari Saman dengan menggunakan pola lantai garis lurus.
  • Pada tari Pendet menggunakan pola lantai garis lengkung.
  • Tari Kecak dari Bali merupakan salah satu jenis tari ritual dengan menggunakan pola lantai garis melengkung membentuk lingkaran.
  • Tari seudati dari Aceh menggunakan pola gabungan antara pola lantai lurus, pola lantai lengkung, dan zig-zag.
  • Tari jaipong dari Jawa Barat menggunakan pola lantai lurus dan pola lantai zig-zag.
  • Pola lantai tari Bedhaya Ketawang menggunakan pola lantai Gawang Motor Mabur (pesawat terbang).
  • Tari Tayub dari Jawa, tari Gandrung dari Sasak, Joged Bumbung dari Bali, Gareng Lamen dari Flores, dan hampir semua tarian perang dari Papua menggunakan pola lantai garis lurus dan garis lengkung.
  • Tari Badong dari Toraja, Sulawesi Selatan menggunakan pola lantai melengkung.
  • Pola lantai garis lengkung dapat juga dijumpai pada tari Randai dari Minangkabau.
  • Taari Baris Gede di Bali menggunakan pola lantai lurus.
  • Tarian perang dari Nusa Tenggara Timur menggunakan pola lantai lurus.
  • Tarian Joged Melayu atau Zapin menggunakan pola lantai garis lurus dan garis lengkung.
  • Tari Yospan berasal dari Papua dengan pola lantai garis lurus 
  • Tari Rejang Dewa dari Bali juga banyak menggunakan pola lantai garis lengkung.
  • Tari Lengger dari Banyumas menggunakan pola lantai garis lurus.

MATERI MATEMATIKA
Contoh Soal Matematika Operasi Hitung Campuran

1.    Hasil dari 500 + 75 x 12 adalah …
A. 6.900
B. 900
C. 1.400                     
D. 587

2.      Hasil dari 576 + 712 – 376 = …
A. 348
B. 912
C. 1.652
D. 1.286
       

3. Hasil dari (-14) – (-37) + (-25) = …
A. -48 
B. -2
C. 2
D. 48  

4.       8  – 4 : (-2) + 6 = …
A. 1
B. 4                
C. 12
D. 16

5.        Hasil dari -9 x [25 + (-23)] = …
A. 432
B. 18
C. -18
D. -432


Soal Cerita
1.      Tante Firyal mempunyai persediaan buku tulis 162 buku. Ia membeli lagi 15 ikat buku tulis, setiap ikat berisi 18 buku tulis. Buku tersebut dibagikan kepada 27 anak panti asuhan. Jika setiap anak memperoleh buku tulis sama banyak, berapa buku tulis yang diterima setiap anak?

2.      Harga 1 buah bolpoin  Rp 1.750,00. Dede membeli 12 buah bolpoin dengan membayar 5 lembar uang lima ribuan. Berapa kembaliannya?

3.      Chaca mempunyai 3 lembar uang puluh ribuan, 4 lembar uang lima ribuan, dan 5 lembar uang dua puluh ribuan. Berapa jumlah uang Chaca seluruhnya?

4.      Di dalam gudang terdapat 275 karung beras dengan berat 50 kg tiap karung. Beras tersebut akan dibagikan kepada 5 pedagang sama banyak. Berapa kg yang diterima tiap pedagang?

5.    Pak Ucup memiliki 8 batang pohon durian. Setiap pohon menghasilkan 45 buah durian. Durian tersebut dijual dengan harga Rp 12.500 tiap buah. Jika durian itu habis terjual, berapa uang yang diterima pak Ucup?

Komentar

Postingan Populer