Materi Ajar Kelas VI F Hari Selasa, 22 Oktober 2019

Materi Ajar Kelas VI F, Selasa 22 - 10  - 2019

Muatan Bahasa Indonesia

Pengertian Kata Baku dan Tidak Baku
Kata baku adalah kata yang sesuai dengan ejaan kaidah bahasa Indonesia. Sedangkan kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan ejaan kaidah bahasa Indonesia. Kaidah bahasa Indonesia ini lebih dikenal sebagai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD). Selain pedoman EYD, kamus bahasa Indonesia juga menjadi salah satu rujukan dalam penentuan baku atau tidaknya suatu kata.
Kata baku sering digunakan pada kalimat resmi ataupun percakapan resmi, misalnya pada pidato atau ketika berbicara kepada orang yang lebih dihormati. Kata tidak baku lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, misalnya dengan teman atau anggota keluarga. Kata tidak baku dapat dikenali salah satunya dari penulisannya.
Fungsi Kata Baku dan Tidak Baku
Kata baku bukan hanya ditujukan agar pembicaraan atau penulisan menjadi lebih resmi, akan tetapi terdapat fungsi lain. Fungsi kata baku dalam bahasa antara lain:
1. Pemersatu
Pemakaian kata baku penting diterapkan di seluruh wilayah Indonesia yang berupa kepulauan. Hal ini dapat membuat bahasa menjadi salah satu alat pemersatu beragam kelompok. Kekhasan dialek bahasa pada masing-masing kelompok dapat dipersatukan dengan bahasa baku sehingga menjadi satu kesatuan masyarakat bahasa Indonesia.
2. Pemberi kekhasan
Penggunaan bahasa baku menjadi pembeda dari bahasa yang lain. Dengan itu penerapan kata atau bahasa baku dapat memperkuat rasa kepribadian nasional masyarakat Indoensia.
3. Pembawa Wibawa
Penggunaan kata baku dalam bahasa Indonesia dapat memperlihatkan kewibawaan masyarakat Indonesia itu sendiri. Masyarakat yang bertutur kata dengan baik dan benar akan memperoleh wibawa dan kehormatan di mata orang lain. Dan pada akhirnya dapat membuat orang lain kagum atas bahasa Indonesia.
4. Kerangka Acuan
Kaidah dalam penggunaan kata baku menjadi tolak ukur tentang benar atau tidaknya pemakaian dan penerapan bahasa seseorang.
Fungsi kata baku lebih berkaitan dengan urusan yang berkaitan dengan bangsa, sedangkan kata tidak baku mempunyai fungsi dalam area yang lebih kecil. Kata tidak baku berfungsi dalam menciptakan kenyamanan, keakraban, dan suasana santai ketika bercengkerama atau berkomunikasi dengan keluarga dan teman.
Ciri ciri Kata Baku dan Tidak Baku
Beberapa penentuan kata baku dapat dilihat dari ciri-cirinya. Ciri ciri kata baku antara lain:
  1. Kata baku tidak dapat berubah setiap saat
  2. Tidak terpengaruh bahasa daerah
  3. Bukan bahasa percakapan sehari-hari
  4. Tidak terpengaruh bahasa asing
  5. Penggunaan kata baku sesuai dengan konteks di dalam kalimat
  6. Kata baku tidak mempunyai arti yang rancu
  7. Kata baku tidak mengandung arti pleonasme (lebih dari apa yang diperlukan)
  8. Pemakaian imbuhan pada kata baku secara eksplisit
Ciri-ciri kata tidak baku antara lain:
  1. Dapat terpengaruh bahasa daerah atau bahasa asing
  2. Terpengaruh oleh perkembangan zaman
  3. Digunakan pada percakapan santai
  4. Dapat dibuat oleh siapa saja sesuai keinginannya
Contoh Kata Baku vs Kata Tidak Baku
Penjelasan tanpa ada contoh pasti tidak akan menghilangkan kebingungan. Oleh karena itu, berikut disajikan ragam contoh kata baku dan kata tidak baku terlengkap dari A sampai Z.
NoKata Baku  Kata Tidak Baku
1Abjad-Abjat
2Advokat-Adpokat
3Aktif-Aktip
4Al Quran-alquran
5Apotek-Apotik
6Asas-Azas
7Atlet-Atlit
8Atmosfer-Atmosfir
9Baut-Baud
10Berpikir-Berfikir
Muatan PPKn
Menceritakan pengalaman cinta barang buatan Indonesia

Kalian sudah memakai produk dalam negeri, dan bangga kah kalian menggunakan produk lokal? Tentu kalian pasti bangga.
Sebagai warga negara yang memiliki berbagai hasil produk lokal yang cukup banyak, tentu kalian wajib untuk menggunakan hasil produksi lokal dalam negeri, dan sudah merupakan keharusan untuk mencintai produk dalam negeri. agar produk lokal juga bisa bersaing dikanca internasional.

Indonesia adalah salah satu negara yang melakukan kerjasama perdaganggan bebas ASEAN-CHINA yang dikenal dengan ACFTA. Tentu akan banyak produk luar negeri yang masuk dengan bebas ke Indonesia. Jika seluruh masyarakat Indonesia menggunakan produk lokal di tengah derasnya produk import dari luar negeri. secara tidak langsung dapat meningkatkan pendapatan Nasional Negara Indonesia.
Dengan adanya permintaan produk lokal yang tinggi, menuntut jumlah produksi yang dihasilkan juga meningkat dan juga akan membuka pekerjaan baru bagi masyarakat. Hal tersebut tentu dapat menambah pundi-pundi rupiah bagi masyarakat, yang duluhnya belum mencukupi untuk kebutuhan hidup, kini mereka sudah memenuhi kebutuhan hidup

Muatan kMatematika
1. Luas sebuah lingkaran dengan diameter 50 cm adalah ….
  1. 1.962,5 cm²
  2. 1.926,5 cm²
  3. 1.692,5 cm²
  4. 1.629,5 cm²
r = 50 cm : 2 = 25 cm
Luas = πr² = 3,14 x 25² = 3,14 x 625 = 1.962,5 cm²
2. Sebuah lingkaran memiliki jari-jari 21 cm. Luas lingkaran tersebut adalah ….
  1. 1.286 cm²
  2. 1.386 cm²
  3. 1.486 cm²
  4. 1.586 cm²
Luas = πr² = 22/7 x 21² = 22/7 x 441 = 1.386 cm²
3. Luas setengah lingkaran yang berdiameter 100 cm adalah ….
  1. 3.925 cm²
  2. 5.875 cm²
  3. 7.850 cm²
  4. 8.750 cm²
r = 100 cm : 2 = 50 cm
Luas = ½ x πr² = ½ x 3,14 x 50² = ½ x3,14 x 2.500 = 3.925 cm²
4. Sebuah taplak meja berbentuk lingkaran dengan jari-jari 63 cm. Berapa luas taplak meja tersebut?
  1. 11.474 cm²
  2. 11.744 cm²
  3. 12.474 cm²
  4. 12.744 cm²
Luas = πr² = 22/7 x 63² = 22/7 x 3.969 = 12.474 cm²
Jadi, luas taplak meja adalah 12.474 cm² .
5. Luas bangun di atas adalah ….
  1. 357 cm²
  2. 354 cm²
  3. 457 cm²
  4. 454 cm²











x

Komentar

Postingan Populer