05-09-2024

   

KAMIS, 05 SEPTEMBER 2024

   BAHASA INDONESIA MATEMATIKA & SENI RUPA


                                  

Fitri Daryani, S.Pd

Kelas 5A

Good morning my students....

Tabik pun ,,,!!

Apa kabar anak sholeh sholehah kelas 5A ,Alhamdulillah semoga kita semua dalam keadaan sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT Aamiin Ya Rabbal Alamin.

Sebelum belajar pastikan sudah sarapan, mendengarkan tausiah serta pahami  isinya, shalat dhuha dan membaca Al Quran.

Materi Bahasa Indonesia
TP peserta didik dapat memahami kalimat langsung dan kalimat tak langsung
Kalimat Langsung dan Kalimat Tak Langsung

Kalimat langsung adalah kalimat yang berasal dari ungkapan atau pernyataan seseorang yang tidak melalui perantara. Kalimat langsung diungkapkan sama persis tanpa perubahan sedikit pun.

Kemudian apa itu kalimat tidak langsung? Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang digunakan untuk menyampaikan kembali ungkapan yang pernah disampaikan seseorang tanpa mengutip keseluruhan kalimatnya. Kalimat tidak langsung biasanya berupa kalimat berita yang berisi suatu kejadian atau peristiwa dari suatu sumber, yang kemudian diubah susunannya oleh penulis.

Ciri-Ciri Kalimat  Langsung

1. Menggunakan tanda baca petik dua (“…”) di awal dan akhir kalimat, contohnya:

  • Dewi bertanya, “Apa yang kamu lakukan?” 
  • Ibu itu menasihati anaknya, “Belajarlah yang rajin, Nak!” 
  • “Besok pagi,” katanya, “mereka akan ujian.” 

2. Menggunakan huruf kapital di awal kalimat, contohnya:

  • “Budi akan pergi ke Bali besok malam,” ujar Hana.
  • Yuni berkata, “Aku mungkin tidak akan ke Surabaya hari ini. Besok aku beri kabar lagi.” 

Jika dalam satu kalimat terdapat dua atau lebih kalimat petikan, huruf yang ditulis kapital hanya pada kalimat petikan pertama saja. Lalu untuk kalimat petikan kedua, huruf pertamanya ditulis dengan huruf kecil, terkecuali bila kata pertamanya merupakan nama seseorang atau sebuah sapaan, contohnya: 

  • “Ayo cepat!” teriak Jodi, “nanti tokonya keburu tutup.”  
  • “Selesai!” teriak Amel dari bawah, “Riri, masakannya sudah siap!”  

3. Akhiri petikan yang terletak di depan label dialog (dialog tag) dengan tanda koma, tanda tanya, atau tanda seru, contohnya: 

  • “Ibu pulang,” kata Rudi. 
  • “Ibu pulang?” tanya Ruri.  
  • “Ibu pulang!” seru Rudi. 

Jika petikan kalimat langsung berada di belakang label dialog, sisipkan koma sebelum petikan itu. Letakkan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru sebelum tanda petik penutup, contohnya: 

  • Rudi berkata, “Ibu pulang.” 
  • Rudi bertanya, “Ibu pulang?” 
  • Rudi berseru, “Ibu pulang!” 

4. Kalimat langsung yang menggunakan petikan dipisahkan dengan kalimat pengiringnya menggunakan tanda baca koma (,) di antara kalimat pengiring dan kalimat petikan, contohnya:

[Pengiring] (,) [kutipan] 

Susi menyuruh, “Tutuplah pintu  itu supaya tidak berisik!” 

5. Gunakan tanda baca titik dua (:) pada kalimat langsung berbentuk dialog, contohnya: 

Bela: “Salsa, pulang sekolah kita ke toko buku yuk” 

Salsa: “Yah, aku tidak bisa kalau hari ini.” 

Bela: “Loh, kenapa?” 

Salsa: “Aku mau pergi bersama Lisa ke supermarket” 

6. Kutipan kalimat langsung dibaca menggunakan penekanan pada intonasinya. Struktur kalimat langsung terdiri dari kalimat pengiring dan kalimat kutipan. Nah, intonasi pada bagian kalimat kutipan lebih tinggi daripada kutipan pengiring, misalnya pada kalimat: 

  • Ayah berteriak, “Adik, cepat pulang!” 

Ciri-Ciri Kalimat Tidak Langsung

1. Intonasinya mendatar dan menurun pada akhir kalimatnya. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kalimat tidak langsung termasuk ke dalam kalimat berita. Oleh karena itu, kalimat tidak langsung dibaca dengan intonasi membaca kalimat berita biasa. Karena semua bagian pada kalimat berita dianggap memiliki kesetaraan, tidak ada frasa yang harus diucapkan lebih tegas atau tinggi. 

2. Tidak menggunakan tanda baca petik dua (“…”), contohnya:

  • Herdita pernah melihat Nenden mengatakan bahwa ia tidak menyukai laki-laki berkacamata itu.
  • Syifa tadi bertanya tentang letak kolam renang di sekolah ini. 

3. Adanya perubahan kata ganti orang pada bagian kalimat yang dikutip. Kalimat tidak langsung merupakan penyampaian ulang dari perkataan seseorang, maka terdapat perubahan kata ganti orang pada kalimat yang dikutip, contohnya:

a. Kata ganti orang pertama menjadi kata ganti orang ketiga.

  • Saya diganti menjadi dia atau nama orang ketiga.
  • Aku diganti menjadi dia tau nama orang ketiga.
  • Kami diganti menjadi mereka atau nama orang ketiga.

b. Kata ganti orang kedua menjadi orang pertama.

  • Kamu diganti menjadi saya.

c. Kata ganti orang kedua jamak diubah menjadi ‘kami’ atau ‘mereka,' tergantung pada konteks kalimat yang dibuat.

  • Kalian diganti menjadi kami.
  • Kita diganti menjadi kami. 

4. Menggunakan kata penghubung atau konjungsi. Kata penghubung yang digunakan dalam kalimat tidak langsung yaitu bahwa, supaya, sebab, agar, untuk, tentang, dll., contohnya:

  • Pak Kiki menyuruh kita supaya mengerjakan soal yang di papan tulis lalu dikumpulkan ke mejanya saat jam pulang.
  • Hadi mengatakan bahwa ia bosan setiap hari selalu melakukan kegiatan yang sama.

MATEMATIKA FPB

TP Peserta didik dapat menyelesaikan soal-soal terkait Faktor

 Persekutuan Besar(FPB)


FPB atau faktor persekutuan terbesar merupakan faktor yang sama dari dua bilangan atau lebih dan merupakan bilangan terbesar di antara faktor – faktor persekutuannya. Nah disini akan dibahas 2 cara untuk mencari nilai FPB, cara yang pertama yaitu dengan faktorisasi prima dan cara yang kedua yaitu mengambil angka yang sama dan terbesar dari faktor – faktornya.

Faktorisasi Prima

Langkah – langkah :
- Menentukan faktorisasi prima dari masing – masing bilangan.
- Mengalikan faktor yang sama dari bilangan – bilangan tersebut.
- Jika pada faktor yang sama pangkatnya berbeda, maka ambilah faktor yang terkecil.
Contoh Soal :
Tentukanlah FPB dari 20 dan 30 !
Pembahasan:
Langkah pertama, membuat pohon faktor untuk menentukan faktorisasi prima dari kedua bilangan tersebut. Nah caranya itu sobat, kalian bisa membagi kedua bilangan tersebut dengan bilangan prima sampai diperoleh hasil akhir yang tersisa dan tidak dapat dibagi lagi. 

Dari gambar diatas, kita memperoleh faktorisasi prima sebagai berikut :
20 = 2 x 2 x 5 = 22 x 5
30 = 2 x 3 x 5
Nah sobat untuk mencari nilai FPB yaitu dengan cara mengalikan faktor yang sama dari bilangan 20 dan 30. Jika kalian menemukan faktor bilangan tersebut terdapat bilangan yang sama dan memiliki pangkat yang berbeda, ambilah bilangan yang memiliki pangkat yang terkecil. Dari hasil faktorisasi prima kita tadi terdapat  bilangan yang sama dan berpangkat terkecil yaitu 2 dan 5. Jadi sobat, nilai FPB dari 20 dan 30 adalah :
FPB dari 20 dan 30 =  2 x 5 = 10


Dengan Mengambil Angka Yang Sama Dan Terbesar Faktor – Faktor Persekutuannya


Nah sobat, untuk mencari nilai FPB dengan mengambil angka yang sama dan terbesar, maka kita terlebih dahulu harus membuat faktor – faktor persekutuan dari masing – masing bilangan. 
Contoh soal:
Carilah FPB dari 20 dan 30 !
Faktor – faktor 20 = 1, 2, 4, 5, 10, 20
Faktor – faktor 30 = 1, 2, 3, 5, 6, 10, 15, 30
Faktor persekutuan 20 dan 30 = 1, 2, 5, 10
Nah sobat, dari faktor – faktor persekutuan 20 dan 30 dapat kita ambil satu angka yang sama dan terbesar. Dari hasil diatas diperoleh 10 sebagai angka yang sama dan terbesar dari faktor persekutuan antara bilangan 20 dan 30. Jadi FPB dari 20 dan 30 adalah 10

COMTOH SOAL DAN PEMBAHASANNYA

1.Ibu membeli 60 butir telur ayam dan 80 butir telur itik. Telur-telur tersebut akan dimasukkan ke dalam plastik-plastik dengan isi yang sama dan perbandingannya pun juga sama. Berapa butir telur ayam dan telur itik secara berurut?

Kunci Jawaban:

Faktorisasi prima dari telur ayam 60 = 2 x2 x 3 x 5
Faktorisasi prima dari telur itik 80 = 2 x 2 x 2 x 2 x 5

 FPB = 2 x 2 x 5 = 20

Banyak telur ayam dalam plastik = 60 : 20 = 3 butir
Banyak telur itik dalam plastik = 80 : 20 = 4 butir

2.Pak Ali menanam 120 bibit jagung dan 144 bibit semangka. Bibit-bibit tersebut ditanam menjadi barisan yang sama banyak. Berapa jumlah bibit jagung dan bibit semangka tiap baris secara berurut?

Kunci Jawaban:

Faktorisasi prima dari 120 = 2 x 2 x 2 x 3 x 5
Bibit melon 144 = 2 x 2 x 2 x 2 x 3 x 3
FPB = 2 x 2 x 2 x 3 = 24

Jumlah bibit jagung tiap baris = 120 : 24 = 5 biji
Jumlah bibit semangka tiap baris = 144 : 24 = 6 biji

3.  SD Al-Azhar 2  akan mengadakan kegiatan kunjungan ke Musiun Lampung

Terdapat tiga kelas yang akan mengikuti kegiatan tersebut, dengan rincian kelas pertama (50 siswa), kelas kedua (45 siswa), dan kelas ketiga (80 siswa).

Wali murid bermaksud membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan jumlah sama banyak. Ada berapa maksimal siswa pada setiap kelompok? Ada berapa jumlah kelompok yang terbentuk di masing-masing kelas?

Kunci Jawaban:

Kelas pertama 50 siswa = 2 x 52
Kelas kedua 45 siswa = 32 x 5
Kelas ketiga 80 siswa = 24 x 5
FPB = 5

Jadi, jumlah siswa paling banyak pada setiap kelompok adalah 5 anak
Jumlah kelompok di kelas pertama = 50 : 5 = 10 kelompok
Jumlah kelompok di kelas kedua = 45 : 5 = 9 kelompok
Jumlah kelompok di kelas ketiga = 80 : 5 = 16 kelompok

SENI RUPA🌼

1. Berikut termasuk unsur seni rupa adalah ...

A. Ritme

B. Keseimbangan

C. Garis

D. Kesatuan

Jawaban : C

2. Setiap wujud dalam seni rupa diawali oleh ...

A. Titik

B. Garis

C. Bidang

D. Warna

Jawaban : A

3. Berikut merupakan jenis-jenis garis, kecuali ...

A. Melengkung

B. Vertikal

C. Horizontal

D. Simetris

Jawaban : D

4. Sebuah bentuk terbentuk atas beberapa ...

A. Bidang

B. Garis

C. Titik

D. Warna

Jawaban : B

5. Garis melengkung memberikan kesan ...

A. Tegak

B. Kuat

C. Lemah

D. Dinamis

Jawaban : C

6. Berikut contoh bentuk silindris adalah ...

A. Kubus

B. Bola

C. Balok

D. Prisma

Jawaban : B

7. Berikut kumpulan warna primer yang benar adalah ..

A. Hijau, merah, ungu

B. Merah, kuning, biru

C. Oranye, merah, kuning

D. Merah, hijau, biru

Jawaban : B

8. Tekstur yang dimiliki batang pohon adalah ...

A. Kasar

B. Halus

C. Licin

D. Lunak

Jawaban : A

9. Keterpaduan berbagai unsur seni dengan karakter yang berbeda dalam sebuah karya disebut ...

A. Keserasian

B. Keutuhan

C. Kesatuan

D. Keseimbangan

Jawaban : C

10. Unsur gelap terang dapat menciptakan kesan ...

A. Ramai

B. Datar

C. Keruangan

D. Seimbang

Jawaban : C

Refleksi kegiatan hari ini  Bahasa Indonesia materi kalimat langsung dan tidak langsung peserta didik sebagian besar(50%) belum memahami kalimat langsung dan tidak langsung.Guru akan mengulangi materi tersebut pada pembelajaran berikutnya

Dokumentasi kegiatan hari ini










Komentar

Postingan Populer