23-09-2024

 

    SENIN, 24 SEPTEMBER 2024

   BAHASA INDONESIA dan  PAK

                                


Fitri Daryani, S.Pd


Kelas 5A

Good morning my students....

Tabik pun ,,,!!

Apa kabar anak sholeh sholehah kelas 5A ,Alhamdulillah semoga kita semua dalam keadaan sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT Aamiin Ya Rabbal Alamin.

Sebelum belajar pastikan sudah sarapan, mendengarkan tausiah serta pahami  isinya, shalat dhuha dan membaca Al Quran

Mata pelajaran : B. Indonesia 
TP. Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat mengenali buku fiksi dan non fiksi dari bagian - bagian buku

Saat membaca buku apa pun itu, pernahkah kamu memerhatikan bagian-bagian yang ada di dalam buku itu?

Bagian-bagian buku berfungsi sebagai materi penyusun yang membentuk buku jadi satu kesatuan yang utuh.

Setiap bagian pada buku ini memiliki fungsi masing-masing yang tentu dapat menunjang penyusunan buku.

Seperti teman-teman tahu, secara umum, buku dibagi menjadi dua jenis. Ada buku fiksi dan juga nonfiksi. Apa itu?

Buku fiksi adalah buku yang isinya berupa cerita khayalan dengan imajinasi. Contohnya, cerpen, novel, hingga dongeng.

Sementara itu, buku nonfiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan kenyataan. Contohnya biografi, sejarah, dan lainnya.

Baik buku fiksi maupun nonfiksi memiliki bagian-bagian buku yang sama. Hmm, apa saja, ya? Simak informasi ini, yuk!

Bagian-Bagian Pada Buku

Sebuah buku terbentuk dari beberapa bagian yang digabungkan menjadi satu. Berikut penjelasan beberapa bagiannya:

1. Sampul Buku

Ketika pertama kali melihat buku, misalnya di toko buku, kita akan melihat bagian bernama sampul buku. 

Bagian ini cukup penting untuk membuat calon pembeli atau pembaca buku untuk membeli dan membacanya.

Semakin menarik sampul buku, maka semakin tinggi pulau nilai jual dan nilai baca. Sampul harus disesuaikan dengan targetnya.

Sampul buku terbagi menjadi tiga bagian, yakni sampul depan, sampul belakang, dan juga punggung buku.

Sampul depan buku berisi judul buku, gambar maupun ilustrasi, hingga nama penulis dan ilustratornya.

Sementara itu, sampul belakang pada buku biasanya berisi sinopsis atau ringkasan cerita dan kode batang.

Nah, kalau punggung buku tertulis judul buku dan logo penerbit. Tapi ada juga buku yang membiarkan punggung bukunya kosong.

2. Halaman Daftar Isi

Seperti kita tahu, bagian dalam buku terdiri atas banyak halaman. Di dalamnya, terdapat daftar isi dan juga teks.

Yap, halaman daftar isi memuat setiap bagian dalam buku (bab dan sub-bab) disertai dengan nomor halaman.

Daftar isi memudahkan pembaca menemukan halaman yang ingin dibaca sehingga tak perlu menelusuri lembar per lembar.

O iya, penomoran pada halaman buku ini disusun secara urut. Mulai dari paling awal hingga paling akhir.

Pada buku halaman 44, ada dua contoh halaman daftar isi. Ada yang merupakan daftar isi buku fiksi dan nonfiksi.

Cara membedakan kedua buku itu adalah dengan melihat sub-bab yang ditampilkan keduanya, teman-teman.

3. Isi Buku

Salah satu bagian yang penting dalam membentuk sebuah buku adalah isinya. Bagian ini tidak boleh dilewatkan.

Bagian isi ini tentu saja bagian yang memuat dan membahas informasi atau materi inti dari buku tersebut.

Beberapa bagian yang mengisi bagian isi adalah pendahuluan, judul bab, alinea, perincian, kutipan, hingga ilustrasi.

Pada bagian isi inilah akan diberikan pembahasan secara rinci, jelas, dan bahasa yang digunakan disesuaikan dengan buku.

Bahasa yang digunakan pada isi buku nonfiksi adalah baku, sementara itu isi dari buku fiksi menggunakan baik dan benar                           

4. Halaman Penutup

Bagian selanjutnya dari sebuah buku yang tidak bisa dilewatkan adalah halaman penutup yang jadi bagian akhir.

Secara umum, halaman penutup ini diletakkan di antara bagian utama atau

bagian isi dengan cover belakang buku.

Halaman penutup dalam sebuah buku ini berisi referensi atau daftar rujukan dan glosarium maupun catatan.

Selain itu, biasanya biodata penulis buku juga disertakan di dalam halaman penutup buku atau bagian akhir.

Pada halaman penutup khususnya pada buku nonfiksi, biasanya ada lampiran, daftar istilah, hingga daftar pustaka.

Nah, itulah penjelasan lengkap tentang bagian-bagian yang ada dalam buku. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya.

PAK 
Giat dan Senang bekerja keras 
Tp: Siswa mampu memahami sikap kerja keras dalam kehidupan sehari - hari
Kerja keras adalah kerja yang lebih banyak menggunakan sebuah tenaga. Kenapa seseorang bisa dikatakan sebagai kerja keras? Yaitu saat pekerjaan yang dilakukan dengan tenaga atau otot dan butuh stamina yang keras dan kuat. Apapun yang dihasilkan akan sama dengan tenaga yang dikerahkan. 

Kerja keras adalah kegiatan kerja yang dilakukan seseorang secara sungguh-sungguh tanpa mengenal kata lelah dan menyerah hingga mencapai target yang sudah ditentukan. Seseorang yang bekerja keras seringkali disebut sebagai workaholic. Mereka akan terus berusaha dan bekerja keras dengan baik dan maksimal.

Kegiatan ini memiliki banyak manfaat untuk mengembangkan diri seseorang lebih baik lagi. Selain itu, seseorang yang bekerja keras memiliki ciri khas positif dan menonjol dibandingkan karyawan lainnya. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut ini.

Ciri-Ciri Kerja Keras

Seseorang dengan kerja keras yang tinggi memiliki karakter yang cukup menonjol berkat segala perjuangan dan ketekunan yang mereka lakukan dalam pekerjaan.

Ada banyak ciri-ciri orang yang bisa dinilai sebagai pekerja keras, mulai dari bisa diandalkan hingga tekun dalam mengerjakan tugasnya, simak selengkapnya:

1. Memiliki Inisiatif Tinggi

Memiliki Inisiatif Tinggi

Orang yang bekerja keras akan memiliki inisiatif yang tinggi. Mereka akan mengerjakan hal yang bisa dilakukan terlebih dahulu, Toppers. Jika memiliki kesulitan, mereka akan aktif bertanya kepada rekan atau seniornya. Selain itu, seorang yang bekerja keras akan memiliki inisiatif tinggi untuk mengembangkan diri lebih baik lagi.

Untuk mencapai tujuan hidupmu, tentunya banyak rintangan dan masalah yang menghampiri. Seorang pekerja keras tidak akan menyerah dalam menghadapi masalah dan menuntaskannya hingga selesai. Mereka sudah paham bahwa menyerah bukanlah sebuah solusi melainkan menimbulkan masalah baru.

Menghargai Waktu

Menghargai Waktu
Sumber Gambar: Pexels

Ciri-ciri yang mudah terlihat dari orang yang bekerja keras adalah menghargai waktu. Seorang yang bekerja keras akan tepat waktu dan disiplin saat memenuhi janjinya. 

Banyak orang berpikir bahwa keterlambatan dalam waktu yang sebentar bukan sebuah masalah, namun bagi orang yang bekerja keras, keterlambatan akan menyia-nyiakan waktunya. Bagi mereka, waktu adalah emas untuk mengisi berbagai macam hal produktif.

4. Tekun

Sumber Gambar: PexelsTekun

Para pekerja keras tentunya akan bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya dengan sangat tekun. Setiap perjuangan tidak didapatkan dengan instan, dengan sikap pantang menyerahnya mereka juga akan membuatnya tekun untuk mencapai tujuan dengan berbagai rintangan yang dihadapi.



Refleksi kegiatan hari ini mata pelajaran Bahasa Indonesia, Alhamdulillah sebagian peserta didik sudah paham tentang bagian- bagian buku. dan hari ini peserta didik kelas 5A melaksanakan SIMULASI  ASASMEN ANBK Kelas 5 SD AL AZHAR 2 

Berikut ini dokumentasi kegiatan hari ini :
















Komentar

Postingan Populer