15-09-2025
Senin, 15 September 2025
KISI-KISI SUMATIF 2 MATEMATIKA dan BAHASA INDONESIA
Fitri Daryani, S.Pd
Kelas 5B
Good morning my students....
Tabik pun ,,,!!
Apa kabar anak sholeh sholehah kelas 5B,Alhamdulillah semoga kita semua dalam keadaan sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT serta tetap bersemangat di hari ini.Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin.Sebelumbelajar pastikan kalian melaksanakan sholat dhuha dan membaca Al Qur'an serta morojaah juz amma.
Baiklah anak-anak semua sebelum kita masuk ke materi kita akan menyanyikan lagu kebiasaan anak Indonesia hebat,kita melakukan tepuk semangat selanjutnya kita akan melaksanakan kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia dan kegiatan SUMATIF 2 matematika
Bahasa Indonesia
Tujuan pembelajaran : Murid dapat mengenali struktur dan ciri kebahasaan teks prosedur
Materi :Majas
Metode Pembelajaran : Project Based Learning (PjBL)
RANGKUMAN MATERI
Majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk membuat kalimat menjadi lebih indah, hidup, dan menarik. Dengan majas, tulisan atau ucapan kita tidak terdengar biasa-biasa saja.
1. Majas Personifikasi
Majas personifikasi membuat benda-benda mati seolah-olah hidup dan memiliki sifat seperti manusia. Benda mati ini bisa melakukan kegiatan seperti berbicara, bergerak, atau merasakan sesuatu, persis seperti kita!
Ciri-ciri:
Ada benda mati.
Benda mati itu melakukan kegiatan seperti manusia.
Contoh:
Angin berbisik lembut di telingaku. (Angin tidak bisa berbisik, yang bisa berbisik adalah manusia).
Pena itu menari-nari di atas kertas. (Pena tidak bisa menari, yang bisa menari adalah manusia).
Ombak di laut saling berkejar-kejaran. (Ombak tidak bisa berlari dan berkejaran, itu kegiatan anak-anak).
Jam dinding di kamarku terus berteriak mengingatkanku untuk segera bangun. (Jam dinding tidak bisa berteriak).
2. Majas Hiperbola
Majas hiperbola adalah gaya bahasa yang melebih-lebihkan sesuatu. Tujuannya adalah untuk memberikan kesan yang sangat kuat atau hebat, kadang terdengar tidak masuk akal, tapi justru itu yang membuatnya seru!
Ciri-ciri:
Pernyataannya terdengar sangat berlebihan.
Tujuannya untuk membuat sesuatu terasa "wow" atau "sangat".
Contoh:
Suara nyanyiannya menggelegar membelah angkasa. (Suara manusia tidak mungkin bisa membelah angkasa).
Setelah berolahraga, keringatnya membasahi seluruh lapangan. (Keringat satu orang tidak mungkin sebanyak itu).
Tugas dari Bu Guru menumpuk setinggi gunung. (Tugas tidak mungkin benar-benar setinggi gunung, ini artinya tugasnya sangat banyak).
Kakak berlari secepat kilat untuk menolong adiknya yang jatuh. (Tidak ada yang bisa berlari secepat kilat).
3. Majas Metafora
Majas metafora adalah majas yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi tidak menggunakan kata pembanding seperti 'bak', 'laksana', atau 'seperti'. Majas ini menggunakan kata lain yang memiliki kemiripan sifat.
Ciri-ciri:
Membandingkan dua hal yang berbeda.
Tidak ada kata-kata pembanding (seperti, bak, laksana, bagaikan).
Contoh:
Raja hutan itu sedang mengaum dengan keras. (Raja hutan yang dimaksud adalah singa).
Jangan lupa membaca ya, karena buku adalah jendela dunia. (Buku diumpamakan sebagai jendela untuk melihat dunia).
Ibu selalu bilang aku adalah bintang di hatinya. (Bintang di hati artinya orang yang paling disayang dan berharga).
Dia dikenal sebagai kutu buku di kelas kami karena selalu membaca. (Kutu buku artinya orang yang sangat suka membaca).
4. Majas Perumpamaan (Simile)
Majas perumpamaan juga membandingkan dua hal, tetapi majas ini menggunakan kata-kata pembanding. Jadi, kita bisa langsung tahu kalau kalimat itu adalah sebuah perbandingan.
Ciri-ciri:
Membandingkan dua hal yang berbeda.
Menggunakan kata pembanding: seperti, bagaikan, laksana, bak, ibarat.
Contoh:
Wajahnya bersinar terang bagaikan bulan purnama.
Semangatnya untuk meraih cita-cita keras seperti baja.
Senyumannya manis laksana madu.
Setelah ditinggal ibunya, rumah itu sepi seperti kuburan.
Majas ironi adalah gaya bahasa sindiran halus yang menyatakan sesuatu yang bertentangan atau berlawanan dengan kenyataan sebenarnya, digunakan untuk mengkritik, menyindir, atau mengolok-olok dengan cara yang tidak langsung. Berbeda dengan sarkasme yang kasar, ironi menyampaikan makna yang berlawanan melalui kata-kata yang halus, namun tetap menimbulkan kesan sindiran.
Ciri-ciri Majas Ironi
- Pernyataan Berlawanan dengan Fakta: Apa yang diungkapkan sangat bertentangan dengan kenyataan yang ada.
- Sindiran Halus: Digunakan untuk menyindir secara halus dan tidak terang-terangan.
- Penyampaian Berlawanan Makna: Mengungkapkan makna yang berbeda dari makna sebenarnya.
- Tujuan Mengkritik: Digunakan untuk menyampaikan kritik atau ketidakpuasan dengan cara yang tidak kasar.
- Contoh-contoh Majas Ironi
- "Cantik benar wajahmu malam ini dihiasi dengan lipstik merah yang menyala-nyala" (padahal wajahnya sangat jelek, dikutip dari edukasi.okezone.com).
- "Suaramu merdu sekali sampai si oyen terbangun dan pindah tidur di kebun" (padahal suaranya sumbang, dikutip dari iNews.ID).
- "Kotaku indah sekali, sampah-sampah berserakan di mana-mana" (padahal kotanya kotor dan tidak indah,
Kisi-Kisi Matematika
1. Menentukan kelipatan suatu bilangan
2. Menentukan Faktor dan faktor prima suatu bialangan
3. Menentukan Faktorisasi prima suatu bilangan
4.mencari KPK dsn FPB antara 2 bilaangan dan lebih
Contoh Soal Matematika
Materi: Kelipatan, Faktor, Faktor Prima, Faktorisasi Prima, KPK, dan FPB
-
Tentukan 10 kelipatan pertama dari bilangan 12!
-
Sebutkan semua faktor dari bilangan 36!
-
Uraikan bilangan 84 menjadi faktor-faktor primanya!
-
Tentukan faktorisasi prima dari bilangan 180!
-
Tentukan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dari bilangan 12 dan 18!
-
Tentukan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dari bilangan 48 dan 60!
-
Hitung KPK dan FPB dari bilangan 24, 36, dan 60 menggunakan faktorisasi prima!
-
Sebuah lampu berkedip setiap 20 detik, dan lampu lain berkedip setiap 30 detik. Setelah berapa detik kedua lampu akan berkedip bersamaan? (Gunakan KPK)
-
Seorang petani memiliki 72 apel dan 108 jeruk. Ia ingin membagikan keduanya kepada beberapa anak dengan jumlah yang sama dan tanpa sisa. Berapa jumlah maksimal anak yang bisa mendapatkannya? (Gunakan FPB)
-
Jelaskan langkah-langkah menentukan KPK dari 18 dan 24 dengan menggunakan faktorisasi prima
Refleksi Pembelajaran Hari ini
Alhamdulillah dalam kegiatan pembelajaran materi macam-macam majas ini sebagian besar murid dapat memahami materi dengan baik melalui kegiatan mengerjakan LKPD terkait materi macam-macam majas
Dokumentasi Kegiatan Hari ini
Komentar
Posting Komentar